Peralatan
dan material instalasi PLC dipasang sesuai dengan spesifikasi
rancangan, standar dan persyaratan yang berlaku
PLC(Programmable
Logic Controller) adalah sebuah alat pengendali otomatis yang berbasis
mikrokontroler dan mudah diprogram yang digunakan untuk menggantikan kendali
konvensional atau kendali berbasis relay. Setiap merk PLC mempunyai
bentuk/model dan spesifikasi yang berbeda beda. Tetapi secara prinsip, prosedur
pemasangan instalasinya hampir sama karena hardware PLC hanya terdiri dari tiga
bagian utama yaitu Power Suplay, Unit CPU, dan Unit I/O. Pemasangan instalasi
PLC harus sesuai dengan petunjuk operasional (manualnya) karena pemasangan yang
salah dapat mengakibatkan kerusakan pada PLC. Berikut ini contoh pemasangan
instalasi PLC.
4.3.1.1. Pembahasan
Hardware PLC
Harware PLC
dibagi menjadi tiga bagian utama, yakni Power supply, Unit CPU, dan Unit I/O.
Pada PLC tipe kecil CPU, memory, Unit I/O, dan power supply berada dalam satu
paket PLC contohnya Omron CPM2, sedangkan PLC tipe besar terbagi dalam bentuk
modul modul / unit unit yang terpisah contohnya PLC Omron C200 dan PLC LG GM4
Gambar 4.1.
Blok diagram sebuah PLC
Gambar 4.2.
PLC Omron tipe CPM2A
Gambar 4.3.
PLC Omron tipe C200H
Gambar 4.4.
PLC LG tipe GM4
· Unit
Power Supply
Untuk PLC Omron
power supply bekerja pada tegangan input 100 – 240 VAC dan menyediakan tegangan
output 24 VDC yang digunakan untuk memberikan daya ke peralatan I/O. Power
supply ini biasanya menyatu dengan CPU tetapi ada juga terpisah dalam Unit
tersendiri. Power supply juga dilengkapi dengan battery backup, sehingga pada
saat terjadi kegagalan power, maka secara otomatis battery akan menggantikan
power supply utama ke CPU, agar program memori user tidak hilang.
· Unit CPU
(Central Processing Unit)
Tanpa melihat
pada tipe PLC (kecil, sedang, besar) prosesor dan memori selalu dalam satu unit
yang sama. Unit ini biasa disebut dengan CPU.
Unit pengolah pusat atau CPU merupakan otak dari sebuah PLC yang
merupakan sebuah mikrokontroler 8 bit, 16 bit atau 32 bit. CPU bertugas
menangani komunikasi dengan piranti eksternal, interkonektivitas antarbagian
bagian internal PLC, eksekusi program, manajemen memori, mengawasi atau
mengamati sinyal masukan dan memberikan sinyal keluaran (sesuai dengan proses
atau program yang dijalankan). Pada CPU juga dilengkapi dengan lampu indikator
sebagai indikator terjadinya kesalahan dan kerusakan.
Gambar 4.5.
CPU PLC C200H
Gambar 4.6.
Indikator CPU
· Unit I/O
Unit I/O
merupakan unit antarmuka yang berfungsi mengkonversikan atau mengubah sinyal
sinyal masukan dan keluaran agar CPU dapat berkomunikasi dengan piranti luar
seperti tombol, saklar, sensor, motor listrik, selenoid, relay, lampu dan lain
sebagainya.
Gambar 4.7.
Unit I/O
Secara singkat
cara kerja dan rangkaian internal dari unit I/O dapat dijelaskan sebagai
berikut;
Ø Unit
input
Unit input
terdiri atas dua macam yaitu input DC dan input AC. Bagaimana rangkaian input
pada PLC?, berikut akan kita pelajari pengertian yang baik tentang rangkaian
input tersebut karena kemungkinan ada kesalahan sambung pada input yang cukup
fatal.
Modul
input DC dibuat untuk bekerja dengan tegangan 5, 12, 24, dan 48 volts,
hati-hati untuk pembelian PLC sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan anda
tentang rangkaian input yang akan digunakan.
Modul
input DC memungkinkan kita menghubungkan rangkaian transistor baik dari jenis
PNP berupa rangkaian sourcing atau NPN yaitu rangkaian sinking. Jika
kita gunakan rangkaian saklar atau saklar limit yang umum dapat kita abaikan
apakah PNP atau NPN. Kita harus ingat
bahwa kebanyakan PLC tidak memberikan kemungkinan mencampur untuk rangkaian NPN
dan PNP. Ketika menggunakan sensor seperti photo-eye, prox, dll. Kita harus
lebih berhati-hati dan melihat dengan cermat tentang jenisnya NPN atau PNP.
(cek pada data dari pabrik)
Perbedaan
kedua tipe adalah sambungan ke input PLC apakah ke positip sumber atau ke ground
sumber tegangan. Untuk NPN sensor pemberian tegangan adalah dengan ground dan
PNP sensor diberikan tegangan dari tegangan positip.
Berikut gambar sambungan output sensor ke